Ket Foto : Direktur BLUD RSUD Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo.
Kuala Kapuas (Fastnews) – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, terus optimalkan penanganan limbah medis untuk mencegah pencemaran lingkungan.
“Seperti saluran pembuangan khusus untuk limbah harus dipastikan lancar dan tidak tersumbat, begitupun dengan sampah-sampah atau limbah medis lainnya harus dibuang sesuai tempatnya,” kata Direktur BLUD RSUD Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo, Kamis (1/2/2024).
Keseriusan penanganan limbah-limbah seperti sampah medis, non organik, maupun organik yang dihasilkan dari rumah sakit setempat masih menjadi prioritas utama.
Ket Foto : Instalasi pengolahan limbah yang ada di RSUD Pulang Pisau. FN-Arif
Pasalnya, RSUD setempat pernah terpilih sebagai percontohan rumah sakit yang mengedepankan kepedulian terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Termotivasi dari itu, sebagai keberlanjutannya upaya terus menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat menjadi salah satu prioritas utama,” katanya.
Setiap limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas harus segera teratasi. Apalagi rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat, sehingga penting memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Tempat penampungan sampah sementara juga telah disediakan untuk menangani limbah medis. Semua dipastikan aman dan juga tidak mencemari lingkungan sekitar. Selain jika kita lihat mulai dari halaman depan hingga belakang bersih tidak ada sampah tercecer sedikitpun,” ujarnya.
Selain itu, dalam pengelolaan sampah juga dilakukan pemilihan agar limbah medis baik cair atau padat tidak tercampur dengan sampah-sampah lainnya. Cara tersebut, sambungnya, agar lebih memudahkan pengangkutan limbah medis oleh pihak ketiga.
“Komitmen seperti ini dengan menjaga kebersihan lingkungan adalah hal yang baik karena selain mengajarkan jiwa disiplin tentang kebersihan juga kembali untuk peduli terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, kita harus benar-benar memperhatikan soal penanganan ini, karena persoalan sampah bagaikan tidak ada selesainya,” demikian Muliyanto Budihardjo.(Arif)