Ini Sejumlah Faktor Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Ini Sejumlah Faktor Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Ket Foto : Promkes RSUD Kapuas bersama tim RSPD usai edukasikan terkait deteksi dini kanker payudara. FN-Diskominfo Kapuas

Kuala Kapuas (FastNews) – Promkes RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas memberikan edukasi terkait deteksi dini penyakit kanker payudara melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) pada Kamis (21/3/2024).

dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas menyampaikan sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

“Diantaranya Lansia, obesitas (kegemukan), peminum alkohol, riwayat kanker payudara dalam keluarga, riwayat paparan radiasi, perokok, terapi hormon,” katanya.

Meskipun, kenyataannya sekitar 50 persen wanita dengan kanker payudara tidak memiliki faktor risiko, selain jenis kelamin (wanita) dan usia ( lebih dari 40 tahun).

Lebih jauh, dia menjelaskan untuk mendeteksi sejak dini kanker payudara tersebut dapat rutin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) karena dapat membantu melindungi diri dari kanker payudara.

“Pemeriksaan SADARI ada dua jenis antara lain, pemeriksaan payudara saat masih menstruasi, dan jika anda sudah menopause, maka lakukan SADARI setiap 30 hari (1 bulan sekali),” tuturnya.

Selain SADARI ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan, adalah menjaga berat badan normal, berolahraga teratur, minimal 4 jam seminggu, tidur cukup dan berkualitas pada malam hari.

Hindari paparan hormon estrogen, misalnya pada alat kontrasepsi, hindari merokok dan paparan asap rokok, tidak konsumsi alkohol, hindari makanan pemicu kanker payudara, antara lain, daging merah yang dibakar (sate, steak), gula, susu tinggi lemak dan produk olahannya, daging yang diproses (sosis, ham, bacon, kornet), dan lakukan skrining kanker payudara secara berkala sejak usia 20 tahun.

Kemudian, SADANIS adalah pemeriksaan payudara secara klinis terhadap wanita tanpa gejala dengan metode mammografi, USG, atau MRI, dengan frekuensi sebagai berikut yaitu usia 20-39 tahun: minimal 3 tahun sekali, 40-69 tahun setiap tahun.

“Selain usia ada hal-hal lain yang juga merupakan indikasi untuk dilakukan SADANIS, yaitu haid yang banyak, minum obat-obat hormonal (terutama estrogen), kelebihan berat badan, kebiasaan hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, faktor genetik, payudara padat, dan payudara berbenjol, serta semoga kita terhindar dengan deteksi dini kanker payudara,” pungkasnya. (RZ)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *