Ket Foto : Asisten III Setda Kapuas, Ahmad M. Saribi (tengah) usai membuka kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pembentukan Satgas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak Tingkat Kabupaten Kapuas, Kamis (28/3/2024). FN-Redaksi
Kuala Kapuas (FastNews) – Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) setempat, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Masalah Perempuan dan Anak tingkat kabupaten setempat.
“Kekerasan pada perempuan dan anak merupakan hal yang harus kita tangani secara serius,” kata Asisten III Setda Kapuas, Ahmad M. Saribi, di Kuala Kapuas, Kamis.
Dan, sambungnya, memerlukan kerjasama yang baik dari semua pihak, yakni keluarga, masyarakat, Lembaga Pendidikan, dunia usaha, Lembaga masyarakat, media, dan Lembaga pemerintah baik ditingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pembentukan Satgas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak Tingkat Kabupaten Kapuas.
“Dalam upaya menghapuskan faktor-faktor penyebab kekerasan yang sangat kompleks diperlukan sinergitas kebijakan, program dan kegiatan. Ketika terjadi kekerasan, penanganannya juga diperlukan kerja bersama dari semua pihak, melalui koordinasi, kolaborasi dan aksi yang dapat melindungi dan memberikan hak-hak korban, saksi serta penegakan hukum bagi pelaku,” katanya.
Untuk menanamkan nilai-nilai karakter serta kasih saying, sehingga dapat terhindar dari praktik-praktik kekerasan dalam rumah tangga.
”Saya harap Satgas ini nantinya dapat bekerja secara maksimal dalam melaksanakan upaya pencegahan, memberikan pendampingan dan penanganan dalam setiap penyelesaian kasus kekerasan, terlebih lagi Kabupaten Kapuas sebagai Kabupaten Layak Anak dan sebagai penerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) sebagai bentuk apresiasi pelaksanaan perlindungan Perempuan dan anak dari ketimpangan dan ketidakadilan gender di daerah,” tuturnya.
Saribi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada Perempuan dan anak di kabupaten setempat.(Red)