Ket Foto : Petugas menunjukan uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat di semester II 2024, hal tersebut didasari dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu terbaik di dunia pada 2023 yakni, masih berada di kisaran 5 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU.
Jakarta (FastNews) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di akhir perdagangan Jumat naik, dipengaruhi perputaran ekonomi yang baik menjelang Lebaran.
Kurs rupiah ditutup meningkat 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp15.848 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.893 per dolar AS.
“Penguatan ini akibat dari awal perputaran ekonomi yang baik menjelang Lebaran yang akan menggiring masyarakat melakukan kegiatan konsumtif setelah menerima THR dan ini baik untuk nilai tukar kita,” kata analis Finex Brahmantya Himayan kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Namun, cadangan devisa Indonesia saat ini menurun sejak mencapai angka tertingginya pada data Desember 2023 sebesar 146 miliar dolar AS dan hingga Februari 2024 terus menyusut menjadi 144 miliar dolar AS memberi sentimen yang buruk bagi rupiah.
Di sisi lain, Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell memberikan sinyal beragam dan mengatakan bahwa meski penurunan atau pemangkasan suku bunga acuan AS akan terjadi pada tahun ini, namun bank sentral membutuhkan lebih banyak keyakinan pergerakan inflasi turun 2 persen menuju target yang diharapkan The Fed.
Saat ini pasar menantikan rilis data ketenagakerjaan NFP AS yang menjadi kompas pergerakan dolar AS berikutnya dan akan mempengaruhi volatilitas pasar keuangan Global.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke level Rp15.873 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.907 per dolar AS.(ANT)