Kuala Kapuas (FastNews) – Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Erlin Hardi mengatakan penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan angka stunting Tahun 2023 yang sudah di capai 16,20 persen merupakan barometer dalam pencapaian kinerja tim percepatan penurunan angka stunting Kabupaten Kapuas.
“Kami tadi sudah memaparkan apa yang sudah dilakukan di Tahun 2023-2024 dan alhamdulillah untuk prevalensi stunting ada penurunan dari 20,1 persen menjadi 16,2 persen. Tentu ini merupakan pencapaian kinerja yang baik sekali,” kata Pj Bupati Erlin Hardi, di Kuala Kapuas, Selasa (7/5/2024).
Hal itu disampaikan oleh orang nomor satu di kabupaten setempat, usai mengikuti rapat penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan angka stunting Se-Kalteng Tahun 2024, melalui zoom meeting yang berlangsung di Aula Bapplitbangda kabupaten setempat.
Disampaikannya, apa yang sudah dicapai sehingga anak-anak, ibu-ibu hamil yang berkaitan dengan stunting mengalami perbaikan gizi. Sedangkan untuk pencapaian di Tahun 2024 bisa mencapai target nasional 14 persen.
“Syukur kalo kita bisa mencapai di bawah 14 persen dari target nasional, tentu tidak lepas dari kerjasama semua pihak. Baik masyarakat, pemerintah, swasta, akademisi dan rekan media baik cetak, televisi dan online,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Kapuas, dr Try Setyautami menambahkan, telah dilakukan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Kalteng. Dimana penilaian sejauh mana keseriusan 14 kabupaten kota dalam penanganan masalah stunting.
“Kami dari tim baik DP3APPKB sebagai sekertariat, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR-PKPP, DPMD, Sosial, Pendidikan dan Dinas lainnya dan sektor swasta melalui CSAR sudah berkomitmen untuk target 14,29 persen dari target nasional 14 persen bisa tercapai,” harapnya.
Diharapkan bahwa ada tahapan yang harus dikerjakan oleh tim. Diantaranya baik itu pengumpulan data, melakukan analisis data dan rembuk stunting, regulasi dan anggaran serta rencana aksi. Diharapkan, seluruh pihak yang terkait bisa memaksimalkan perannya masing-masing.
“Saya berharap tim bisa melakukan perannya masing-masing untuk konvergensi untuk percepatan penurunan angka stunting. Baik merubah prilaku masyarakat, masalah ketahanan pangan, masalah data dan evaluasi bisa terarah menjadi konvergensi,” demikian Try Setyautami.(Red)