Edukasi Seputar Kesehatan, RSUD Kapuas Mengulas Soal Lindungi Anak dari Bahaya Rokok

Edukasi Seputar Kesehatan, RSUD Kapuas Mengulas Soal Lindungi Anak dari Bahaya Rokok
Ket Foto: Tim Promkes RSUD Kapuas saat edukasi terkait lindungi anak dari bahaya rokok melalui RSPD, belum lama ini. FN-Ist.
  • Kuala Kapuas (FastNews) – RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) baru-baru ini, telah memberikan informasi dan edukasi kesehatan mengulas tentang lindungi anak dari bahaya rokok dalam rangka memperingati hari tanpa tembakau se-dunia tahun 2024.

Materi disampaikan dr Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan Penyiar Radio M Nasrullah.

Dokter Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa akhir bulan Mei merupakan peringatan hari tanpa tembakau se-dunia.

“Tema peringatan tahun 2024 dikutip dari laman resmi WHO adalah protecting children from tobacco industry interference. Artinya melindungi anak-anak dari intervensi industri tembakau, itu yang kami sampaikan kemarin saat berikan edukasi kesehatan,” katanya, Sabtu (1/6/2024).

Tema ini diambil untuk memerangi epidemi tembakau yang telah membunuh separuh penggunanya dan menyebabkan lebih dari delapan juta orang meninggal setiap tahunnya, serta melindungi generasi mendatang dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh tembakau (rokok).

“Hal ini dikarenakan meningkatnya tren merokok terutama rokok elektrik (vape) dikalangan muda saat ini. Melalui iklan-iklan di dunia maya , generasi muda semakin mudah terpapar oleh daya tarik produk tembakau (rokok batangan atau rokok elektrik) tersebut. Keadaan ini dapat menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka,” jelasnya.

Menurut Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 jumlah perokok pria di Indonesia merupakan yang tertinggi di seluruh dunia. Bahkan pada dekade terakhir jumlah perokok di Indonesia mencapai 69,1 juta di tahun 2021.

Ia menyampaikan, menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak, ada 69 persen remaja di Indonesia menjadi perokok aktif. Selain itu, ada 89 juta anak terpapar asap rokok dan terancam rusak kesehatannya, hal ini terutama terjadi pada anak-anak yang tinggal dalam lingkungan dan keluarga perokok.

“Dampak rokok bagi kesehatan, antar lain banyaknya bahan kimia berbahaya pada rokok. Rokok mengandung lebih dari 5000 jenis senyawa kimia yang merugikan kesehatan,” ujarnya.

Menimbulkan berbagai macam penyakit. Sedikitnya ada 25 penyakit yang diakibatkan rokok.

“Dampak pada remaja yaitu meningkatnya jumlah perokok di kalangan remaja meningkatkan potensi penyakit terkait tembakau di masa depan, sehingga dapat mengancam generasi mendatang,” ucapnya.

Karenanya, dirinya mengajak masyarakat untuk bersama-sama melindungi anak dari bahaya rokok sejak dini. (RZ)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *