Kuala Kapuas (FastNews) – RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) baru-baru ini telah memberikan informasi dan edukasi kesehatan mengulas tentang lindungi anak dari bahaya rokok,dalam rangka memperingati hari tanpa tembakau se-dunia tahun 2024.
Dokter Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan Penyiar Radio M Nasrullah menyampaikan langkah atau cara yang dapat dilakukan bersama-sama dalam melindungi remaja dari bahaya rokok.
“Cara melindungi remaja dari rokok, diperlukan tindakan pencegahan dari berbagai pihak yang terkait,” katanya, Sabtu (1/6/2024).
Langkah diambil dapat dilakukan diantaranya berupa kampanye pendidikan tentang bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, peraturan atau regulasi terkait tembakau harus diperketat, termasuk tayangan iklan rokok baik di televisi maupun di dunia maya.
“Juga dapat dilakukan peningkatan tarif pajak tembakau, pengawasan dan penegakan hukum terhadap penjualan rokok pada anak-anak dan remaja harus menjadi prioritas, serta partisipasi aktif dari pelaku industri rokok dalam upaya pencegahan merokok,” ujarnya.
Merokok bukan hanya masalah individu tetapi juga dapat menimbulkan beban penyakit di masyarakat. Kesadaran akan bahaya merokok menjadi kunci untuk mendorong perubahan perilaku dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Serta menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang. Mari selamatkan masa depan generasi muda dengan meningkatkan kampanye anti tembakau di segala sektor terutama melalui dunia maya,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia pentingnya diperhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalam satu batang rokok dapat membahayakan kesehatan. Ada pula nikotin, yang dapat menimbulkan efek ketagihan (adiksi), lalu juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah terhambat.
“Akibatnya suplai oksigen ke sel-sel tubuh berkurang. Zat Tar, berbentuk bahan yang lengket dan mengendap di paru-paru, sehingga paru-paru tidak bisa mengembang sempurna.
Juga merupakan salah satu penyebab kanker,” ucapnya.
Selanjutny, karbon monoksida, gas yang sama dengan asap knalpot kendaraan. Karbon dioksida, gas sisa pernafasan yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru.
“Efek dari racun-racun yang ditimbulkan oleh rokok tersebut selain dialami perokok aktif juga dapat dialami perokok pasif yang memiliki risiko lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak menghisap asap rokok terhadap beberapa penyakit,” pungkasnya. (RZ)