Kuala Kapuas (FastNews) – Tim Promkes Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah memberikan penyuluhan kesehatan terkait mengatasi penyakit diare.
Dokter Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE), didampingi Popo Subroto selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas menyampaikannya saat melakukan edukasi kesehatan melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, baru-baru ini.
Dokter Erny, begitu beliau disapa mengutarakan dalam mengatasi penyakit tersebut dapat dilakukan pemberian obat antidiare, diperbolehkan untuk mengurangi diare dan mempercepat penyembuhan.
“Tetapi obat antidiare sebaiknya tidak diberikan pada bayi dan anak, yang terpenting adalah pemberian cairan untuk mencegah timbulnya dehidrasi, bisa dengan memberikan oralit atau larutan gula garam,” katanya, Senin (1/7/2024).
Dalam keadaan darurat, lanjut dia juga dapat membuat larutan gula garam yang juga cukup efektif untuk mengatasi dehidrasi (kekurangan cairan).
“Cara membuat larutan gula garam antara lain 1 sendok makan gula pasir (20 gram) ditambah 1 sendok teh garam (3,5 gram) dilarutkan dengan 1 liter air matang. Diberikan 1 gelas (200 cc) setiap diare,” jelasnya.
Lebih lanjut, dijelaskannya, bahwa obat antidiare yang aman buat ibu hamil adalah Arang aktif (norit). Adalah arang halus yang telah diaktifkan secara khusus. Dalam usus arang aktif ini dapat mengikat racun-racun yang dihasilkan oleh kuman-kuman yang dapat menyebabkan diare.
“Tetapi arang aktif ini tidak boleh diberikan secara bersamaan dengan obat parasetamol atau asetosal, antibiotik, dan pil antihamil, karena arang aktif ini dapat mengikat obat-obat tersebut, sehingga dapat mengurangi efektivitas obat-obat tersebut. Obat-obatan ini dapat diberikan beberapa jam setelah mengonsumsi arang aktif,” imbuhnya.
Selanjutnya, pectin adalah zat karbohidrat yang terdapat di dinding sel semua tumbuhan dan berfungsi sebagai bahan pelekat antar sel. Pectin ini diperoleh dari buah apel dan bagian dalam kulit sejenis buah jeruk.
“Dalam sedian antidiare berguna sebagai zat pengikat racun,” ucapnya.
Selain itu, bila bayi diare dan bayi diberi ASI, maka ASI tetap diberikan, tetapi bila bayi diberi susu formula maka sebaiknya dihentikan sebagai gantinya bayi boleh diberi larutan gula garam atau oralit, selain itu juga dapat diberi air tajin.
“Ada 3 golongan susu khusus untuk diare, yaitu formula susu sapi rendah laktosa. Misalnya LLM dan Almiron, formula susu sapi bebas laktosa. Misalnya Bebelac FL dan Pregetismil, dan Formula susu kedelai. Misalnya Nursoy, Nutrisoya, Prosobee,” jelasnya lagi.
Perlu diperhatikan orangtua, perlu membawa anak ke rumah sakit bila mengalami diare apabila tidak mau minum dan tetap diare dan/atau disertai muntah.
“Anak dengan diare yang sering (8-10 kali) atau 2-3 kali diare dalam jumlah yang banyak, atau diare sedikit-sedikit tapi lebih dari 10 hari. Anak muntah terus-menerus dan tidak bisa menerima asupan cairan. Anak dengan gejala dehidrasi. Anak diare disertai demam Anak diare disertai nyeri perut hebat,” katanya.
Karenanya, agar tak terkena penyakit tersebut, perlu mencegah terjadinya diare dengan meningkatkan kebersihan lingkungan, mencuci peralatan makan dengan benar, misalnya menggunakan sabun dan air bersih, mencuci tangan setelah buang air atau mengganti popok bayi.
Juga memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya memberikan ASI eksklusif pada bayi. Keuntungan ASI eksklusif (pemberian ASI selama 6 bulan pertama) bagi bayi, antara lain, bayi yang diberi susu eksklusif lebih jarang mengalami diare dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI.
“Memberikan ASI juga melindungi bayi dari risiko alergi dan infeksi lain, seperti radang paru (pneumonia),” pungkasnya. (RZ)