Kuala Kapuas (FastNews) – Sedikitnya 236 Siswa Madrasah Tsanawitah dan Aliyah Khazanaturrahmah Desa Pulau Mambulau, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mengikuti khataman Al Quran di halaman Madrasah Khgazanaturrahmah setempat, pada Kamis (9/5/2024).
Dalam dihadiri Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kabupaten Kapuas, Suwarno Muriyat, mewakil Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI), Kepala MTs/MA, Dewan Guru dan orang tua seswa.
Kepala Dinas Sarpustaka Kapuas, Suwarno Muriyat menyatakan rasa bangga dan mengapresiasi tinggi atas khataman Al Quran sebagai wujud dukungan madrasah terhadap Program Tuntas Baca Tulis Al Qur’an (TBTQ).
“Pemerintah Kabupaten Kapuas diakhir tahun 2019 telah mencanangkan Program TBTQ sebagai rangkaian dari pembukaan MTQ ke-44 tingkat kabupaten setempat, serta Pemecahan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia-Dunia) tahfiz Alquran juz 30 oleh 6.897 pelajar, pengajar dan kafilah MTQ Kapuas,” kata Suwarno Muriyat.
Suwarno yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kapuas ini, juga memberi suport kepada peserta khataman Al Quran agar terus membaca, mengkaji, memahami dan mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan bakat menulis/khat sebagai seni kaligrafi yang dilombakan tiap MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an).
Ia juga menguraikan tentang kandungan surah Al Baqarah ayat 2 bahwa Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa serta menyatakan kesiapan LPTQ Kapuas memberi sertifikat khataman Al Qur’an kepada para siswa dan siswi.
Masih ditempat yang sama Akram, selaku Wakil Ketua YPI Khazanaturrahmah melaporkan jika khataman Al Quran ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan jelang kenaikan kelas atau kelulusan.
“Tiap hari dibawah bimbingan guru tilawah para siswa (i) kami wajibkan membaca minimal membaca 40 ayat Al Qur’an dan dalam setahun diharapkan telah tamat 30 juz dan mengikuti khataman. Kami harapkan adanya bantuan ruang kelas yang masih sangat kurang sehingga tidak dapat menampung lulusan MTs yang akan lanjut ke MA serta bantuan guru tilawah agar anak-anak kami mampu membaca Al Qur’an secara baik dan benar,” demikian Akram. (Red)