RSUD Kapuas Beri Informasi Kesehatan Tentang Sembelit di RSPD

RSUD Kapuas Beri Informasi Kesehatan Tentang Sembelit di RSPD
anta Jawab / Podcast membahas Sembelit dan Penanganannya

Kuala Kapuas (FastNews) – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, memberikan informasi dan edukasi kesehatan mengulas tentang sembelit dan penanganannya, melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Kapuas, pada Rabu (11/9/2024.

dr.Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa sembelit atau konstipasi adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) selama beberapa hari, dalam satu minggu BAB kurang dari tiga kali, hal ini disebabkan kotoran (feses) yang keras, sehingga untuk mengeluarkan kotoran atau feses tersebut diperlukan tenaga untuk mengejan.

“Secara umum sembelit atau konstipasi terdiri dari 2 tipe, yaitu Tipe transit lambat, pada tipe ini jarang timbul hasrat BAB pada penderita, dan Tipe obstruktif (sumbatan), penderita tidak dapat BAB secara tuntas dikarenakan adanya penyakit/ gangguan pada usus besar (anorektal) organik/ fungsional, misalnya adanya penyumbatan sehingga feses sulit keluar. Sembelit bisa merupakan keluhan dari bayi, anak-anak sampai lansia. Sembelit juga sering terjadi pada wanita hamil,” kata Erny.

Sembelit pada bayi, ditandai dengan  bayi buang air besar dalam jumlah banyak dan keras, dan buang air besarnya sekali dalam beberapa hari, tetapi untuk memastikan bayi sembelit atau tidak, bukan dari lamanya bayi tidak buang air besar. Buang air besar setiap 2-3 hari sekali tetapi feses tidak keras tetapi lunak, kondisi ini bukan termasuk sembelit.

Jadi sembelit pada bayi ditentukan oleh keras atau lunaknya feses. Bila bayi mengalami sembelit, selain feses yang keras bayi juga mengalami kesakitan, terkadang feses dapat teraba di perut.

Sembelit pada bayi harus segera diatasi, karena bila terjadi sumbatan total, bayi akan mengalami kembung bahkan muntah, hal ini menjadi kasus emergensi. Sembelit pada lansia, biasanya disebabkan kurang minum, kurangnya aktivitas yang dapat menyebabkan gerakan usus (peristaltik) melambat sehingga feses menumpuk, apalagi konsumsi serat sangat sedikit, disamping itu ada obat-obatan yang mungkin di konsumsi oleh lansia yang mempunyai efek samping timbulnya sembelit.

Sembelit merupakan suatu pertanda bahwa usus tidak berfungsi dengan baik. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab sembelit, antara lain Kurang mengosumsi serat dan / atau kurang minum air. Serat dari sayuran dan buah-buahan dapat memperbanyak isi usus sehingga dapat meningkatkan gerakan usus (peristaltik), Akibat penyakit/ gangguan metabolik (endokrin), seperti kencing manis, gangguan fungsi kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, dan obstruksi mekanis (sumbatan)akibat diverticulitis atau kanker usus besar.

Gangguan motilitas (gerakan usus), seperti pada penyakit / gangguan tertentu, antara lain colitis (infeksi usus besar), penyakit crohn, luka pada anus dan wasir, hal ini disebabkan kekuatiran akan rasa nyeri, sehingga keinginan BAB secara tidak sadar menjadi selalu tertunda, akibatnya feses menjadi keras akibat air diserap oleh selaput lendir usus, sehingga pengeluaran feses menjadi sangat sulit.

Sebagai efek samping dari penggunaan obat-obatan misalnya kodein, morfin, dan turunannya, obat hipertensi, antidepresi, beberapa obat yang mengandung mineral (aluminium hidroksida/ antasida, zat besi, kalsium, golongan NSAID’s (obat ngilu), furosemid.

Hal ini dikarenakan obat-obat ini dapat menarik air dan mengeringkan feses. Ketegangan saraf dan emosi (stress), misalnya marah atau cemas sehingga menyebabkan kejang pada usus. Selain itu faktor ini dapat menurunkan gerakan usus (peristaltik)sehingga usus besar berkesempatan untuk menyerap kembali air (sebanyak-banyaknya) dari feses. (bersambung).

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *