Kuala Kapuas (FastNews) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dr. Tonun Irawaty Panjaitan, mengaku bahwa stok obat-obatan untuk membantu korban banjir di tiga kecamatan di daerah setempat, mengalami kekurangan.
“Obat-obatan untuk membantu korban banjir sudah kita suplay. Namun obat-obatan kita ternyata banyak yang kurang, tetapi kita sudah meminta bantuan provinsi, itupun terbatas,” kata dr. Tonun Irawaty Panjaitan, di Kuala Kapuas, Minggu (16/3/2025).
Hal itu disampaikannya, setelah menghadiri pelepasan keberangkatan bantuan logistik bencana banjir untuk tiga kecamatan di daerah setempat, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, bertempat di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas.
Saat ini, lanjutnya, berdasarkan laporan dari pihaknya memang belum ada penyakit secara segnifikan mengalami kenaikan. Tetapi ada beberapa laporan warga hanya mengeluhkan batuk dan pilek saja, tetapi memang itu belum segnifikan kenaikannya.
“Yang menjadi kekhawatiran kita kalau banjir ini tidak cepat surat tentu penyakit akan semakin banyak,” katanya.
Namun demikian, untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diingikan dampak dari banjir tersebut, pihaknya akan segera mengusulkan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga atau BTT agar bisa teratasi.
“Rencana kita memang karena penganggaran dari DAK masih dalam berproses, kita mungkin akan mengusulkan melalui BTT,” kata dia.
Tonun berharap, dengan adanya musibah bencana alam ini dapat bisa teratasi dengan segera, dan masyarakat terutama di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, dapat kembali beraktifitas seperti biasa.
“Mudah-mudahan masyarakat kita sehat dan tidak ada temuan penyakit segnifikan dalam musibah banjir yang terjadi ini,” demikian Tonun.
Sebelumnya, banjir melanda 26 desa di tiga kecamatan setempat, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, dengan jumlah korban terdampak sebanyak 5.694 kepala keluarga (KK) dan 15.017 jiwa. (Red)